Rabu, 14 Januari 2009

Hari ini, 5 Januari 2009

Aku dapet pesen dari ukhti hesti untuk ngabadiiin perjuangan kami tadi lewat sebuah tulisan.He..tapi entah mengapa ya, walaupun ini hari yang lumayan spesial tapi tidak bagiku. Rasanya biasa aja, tapi lelah kakiku. Hari ini tanggal 5 Januari, hari pengumpulan TERakhir draf laporan Tugas Akir kami. Seharusnya ini udah dikumpulkan tanggal 12 Desember 2008 kemaren (tapi ya… karena berbagai hal molor deh). Ya Alloh, sedari pagi aku deg-degan…bukan karena mau ngumpulin ini, tapi karena ketergesa-gesaanku. Dari pagi aku menyibukkan diriku sendiri, dari ngerjain program sampe harus sampe kampus jam 9.30 karena dah terlanjur janji ma pak’e dosen. Tapi ya.. gapapa ada hasilnya juga.
Sampai kampus, aku dan mbak hesti harus naik ke lantai 4 yang tidak ada lift maupun eskalatornya untuk menemui bapaknya…antri oey!!!...bapaknya terkenal juga sampe-sampe kita mo minta tanda tangan aja pake kata ‘antre’ hehhehe. Akirnya sampe juga bagian kami, weh.. ternyata masih ada yang salah di draft laporan kami, tapi no problemo yang penting kan tandatangan dah di layangkan di draf TA kami… slamet…slamett….ngerevisi dikit gapapa. Tapi ternyata, 4 lembar persetujuan yang udah susah payah ditandatangani bapak’e tadi…S A L A H…salah bung!!! Waduh bingung aku…waktu saat itu dah nunjukin sekitar pukul 12.35an lah…harus berpikir cepet nih, untung di MIPA ada tempat buat ngeprint. Aku telpun bapaknya untuk janji ketemu lagi, mo minta tanda tangan lagi., bapaknya bilang kalo dia bisa sampe jam 13.30. kami berusaha untuk ngerevisi lembar persetujuan itu, sebenarnya tempat ngeprint hari itu tutup. Tapi untung masnya baik hati mau melayani kami, mungkin kasian ngelihat wajah kami yang imut n memelas ini .
Masnya pun sampe2 berkorban, dimarahi temennya karena tetap melayani kami. Mas yang satunya dengan gaya sok ‘angkuhnya’ langsung buat papan pengumuman dan ditempel di pintu “LAB SERVICE HARI INI TUTUP” mungkin intinya gitu, aku ga baca sih. Ya Alloh teganya.. untung mas yang satunya mau ngerti…tingkatkan mas beramal bagi orang yang kesusahan…hehhehhe.
Akhirnya selesai juga ngeprintnya, kami keburu2 dah jam 13.15 kami langsung melejit seperti jet kolet ( opo to kui?? ) ke lantai 4 gedung sebelah..antri lagi..eh…tapi malah bapaknya gak ada. Bingung kami mo cari kemana. M.hesti menyodorkan hpnya, aku disuruh nelpun. Tapi berkali2 ku coba, ga bisa nyambung2.. keringat dingin nrocos dari tubuh kami. Eh…ternyata bukan pak’e yang gak bisa dihubungi tapi karena pulsa mbak hesti Cuma tinggal 300 rupiah doang…hehheheh. Kami berdua lagi ga punya pulsa.. tapi ya masak kurang akal..kan bisa minta transferan pulsa. Itu kebiasaanku, minta di transfer pulsa …(tapi utang dulu, gapapakan sodara sendiri yang jual). Selingan dulu, jadi keinget kalo dirumah sukanya cumi (Cuma minjem), kalo telpun bapak’e biasanya pake no ibuk biar murah soalnya sesama operator. Sampe orang rumah pada apal, kalo aku pasti bilang gini “buk…ngampil HP…nyuwun telpun” (bhs indonya : buk pinjam hp, minta telpun). Kadang dimarahi aku karna sok ngawur, tak buat telpun temen2..hehehheh.
Lanjut buk…aku telpun pak’e…eh…ternyata bapake udah di luar kampus…ampun…di Masjid NH yang lumayan jauh. Mana kami ga bawa motor, tapi untung adikku-prend juga minjemin motornya. Langsung deh kami bergerak, terjun motor menuju mesjid NH…nah itu dia bapaknya. Untung bapaknya dah diluar masjid sedang memakai sepatu..langsung deh kami sodorkan lembar persetujuan itu. Akirnya tulisan tinta yang indah itu (walaupun sebenarnya masih bagusan tanda tanganku) meliuk dengan lemah gemulainya di kertas yang kami bawa. Mungkin bisa di bilang sampe kami berdua terpesona melihatnya, apalagi bapaknya baik ditatakan sekalian kertas kami.. aduuuh pak …semua mahasiswa yang kau bimbing pada mengeluh karena ga suka dengan cara anda. Tapi tidak bagi kami, hehheheh…kami lho yang di acc pertama dari sekian mahasiswa TKJ yang dibimbing beliau, tapi karena salah aja jadi minta tanda tangan ulang. Dan akirnya…KU SERAHKAN draf TA itu ke sekretariatan…USAI sudah…perjuangan mengumpulkan draf TA hari ini. LEGA….tinggal berjuang mengerjakan program .

Tulisan ini kupersembahkan untuk :
-mbak hesti
-ZU4 and friend : Rodhi n dek laila

Hadapi dengan senyum apa yang kita lakukan, bisa pasti bisa….

Katakan yang benar karena kebenaran, diamlah cahaya keemasan
Perbuatanmu adalah bukti kesungguhan kata-katamu, mulianya dunia bukan karena kata.
------------------------------------------------------------------------------------
tAMBAHAN DOA DARI SESEORANG---------------------------------------------------
"Ya Allah siapapun jodoh hamba kelak jadikanlah ia orang yang
istiqomah di jalan-Mu. selalu mencintai-Mu, selalu mencintai
Rasul-Mu, dan selalu mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan
Rasul-Mu. Ya Allah jauhkan keburukan darinya, berilah kekuatan untuk
menegakkan agama-Mu, serta jauhkan dari cinta kepada dunia yang
berlebihan. begitu jg dengan hamba ya Allah..

Aku hanya seorang pejalan…

Aku hanya seorang pejalan…
Yang dengan tak sengaja menemukan suatu tempat..
Tembat baru yang menawarkan berjuta pesona keindahan..elok..
Hingga terarikku untuk sejenak singgah…

Aku hanya pejalan..
Yang kehausan ditengah padang kering.. yang hampir tak ada musim dingin disana..
hingga aku temukan tempat yang sejuk itu…

tapi..
aku hanya pejalan,, yang akan kembali berjalan…
untuk menemukan tempat yang nyata.. tidak sekedar tempat untuk sejenak singgah…

dan aku akan kembali berjalan.. karena sudah saatnya aku kembali melangkah…
kembali meneruskan sebuah perjalanan
karena aku hanya tertipu oleh fatamorgana yang sempat kusinggahi ini…

04.11 AM-23Des08

Cerita dibalik Senyuman

Hari itu ku temui dia dengan tatapan yang mantap, hati ini tak kuasa ingin berjumpa, suasana itu membuat ketenangan hatiku terusik. Terusik karena sebuah kerinduan yang telah lama kupendam.
Niat hati ini selalu tak berubah jika ingin berjumpa dengannya. Dia memanglah bukan siapa-siapa, dia juga tidak menawan dia tidak seperti kebanyakan orang. Cukup banyak hal yang bisa membuatnya terasa ‘tidak elok’ seperti apa-apa yang kucintai sebelumnya. Tapi ahhh..entah mengapa bagiku semua itu tergores seperti kertas yang tertulis dengan tinta emas.. emasnya sampai menyilaukan mata.. sehingga semua yang buruk dari dirinya tidak terlihat. Apakah ini suatu pesona ??? tarikan ini sangat kuat, bahkan lebih kuat dari gaya grafitasi bumi. Ketika benda jauh tepat pada suatu titik dan berhenti, maka statislah dia. Sedangkan ini, telah jatuh tapi jatuh lagi..lagi…dan lagi….tapi semangat ini membuatku bangkit. Jatuhh dalam sebuah cinta yang tak ku ketahui dari mana asalnya. Tapi ahhh…aku tau dari mana ini tentunya dari hati yang telah diijinkan oleh Sang pemilik cinta untuk merasakan saripati cinta.
Beberapa waktu sebelum aku berjumpa dengannya, seakan aku dibawa oleh malaikat-malaikat yang membisikkan kepadaku..”pergilah..dan segera temui dia..”. Seakan dunia tersenyum menyambut tiap lagkahku, menyambut semangat yang ada di dadaku yang mengalir deras hingga hati ini tak karuan dibuatnya.
Sebuah, sepuluh, seratus, seribu senyum yang ku simpan untuk menemui nya telah kusiapkan seperti kado spesial yang pernah kuberikan pada seseorang nun jauh disana. Tapi ini akan lebih spesial, karena ini ku bungkus dengan kertas hati dan tali-tali ikhlas. Ada cerita dibalik senyuman ini, ada seseorang yang menanti senyuman ini. Dan ada seseorang yang tak kan mau kembali melepas senyuman ini.
Aku melangkah dengan pasti, diatas keyakinan yang kuat di hati. Akan segera kusambut dia sebelum dia menyambutku. Dan…waktu itu pun makin dekat padaku, aku sudah menyajikan senyumku sebelum aku mendekat padanya. Seperti layaknya sorang yang sedang dimabuk asmara, tapi aku yakin ini buka asmara biasa. Senyuman.. dan tiba juga kerinduan itu…kerinduan dalam sebuah senyuman ku. Kerinduan untuk kembali mengagungkan Maha pencipta Rindu, kerinduan untuk mengembalikan getar-getar iman lewat manisnya sebuah halaqoh yang telah kita jalin. Kerinduan untuk bersama orang-orang yang rindu terhdap Nya. Walaupun sekejap tapi akan kusambut ia dengan senyuman…
sobatku...